Sunday, March 30, 2008

HANCUR LULUH KARENA CINTA

Aku merunduk membasuh kakiMu
Itulah bukti cintaKu bagimu
Itulah arti pelayanan kasihKu
Itulah makna pengorbananKu
Yang tersalur dari hati tulus.

Sayang,
Lihatlah!. Saat Aku tengah berdoa di Getzemani,
Aku diberi ciuman seorang sahabat
Namun, sebenarnya itu cuma
Ciuman palsu, penyangkalan, kebencian dan pengkhianatan.
Itu juga ciuman sahabat yang telah buta mata hatinya,
Karena tergiur oleh kecemerlangan harta,
Karena tak tahu arti sebuah persahabatan,
Karena takut sandang derita.
Walau telah Kuketahui apa yang bakal terjadi atas diri ini,
Aku tak kuasa melawan
Tak kuasa menghindar
Tak kuasa berkata TIDAK pada Bapa.
Aku rela dihancurluluhkan
Karena kesombongan
Karena kedengkian
Karena kekuasaan
Karena pangkat
Yang
Membelenggu bagai tali yang dipakai untuk mengikatKu,
Sakit dan membekas bagaikan bekas tamparan dipipiKu,
Terluka akibat cambukan-cambukan kekejaman,
Yang mengalir bagai cucuran darah sekujur tubuhKu,
Dan yang berat bagai salib yang kupanggul.
Ya Aku tahu semuanya
Namum kubiarkan semua semua itu terjadi atas diri Ku
Sebagai bukti cintaKu pada Bapaku dan pada dunia.

Sayang,
Ingatkah kau akan kata-kata cintaKu?
Sumbuh yang pudar nyalanya tak ’kan Kubiarkan mati
Melainkan Kubiarkan untuk tetap bernyala
Demi cinta nan ikhlas.

Sayang,
Mengertikah kau?
Sadarkah kau akan pengorbananKu ini?
Semua ini rela dan rela Kulakukan karena sebuah janji setia.

Sayang,
Kutahu, ada saat datang,
Kau pula mengalami perlakuan serupa
Namun teguhkan hatimu
Karena Aku Tuhan telah mengalahkan derita dan maut itu.
Percayalah bahwa sesungguhnya cobaan dan derita yang kaualami
Tidak melampawi kekuatanmu
Karena Aku yang mencintaimu,
Ada untuk menguatkanmu.

Halilulik 25 Juni 1995.

No comments: