Wednesday, June 20, 2007

Meneladani Yesus

Kuingin seperti Yesus:
Tahu mencintai
Tahu memberi
Tahu mengibur
Tahu menghargai.

Kuingin seperti Yesus:
Selalu tabah
Selalu sabar
Selalu memaafkan
Senantiasa berdoa
Untuk mengetahui kehendak BapaNya.

Kuingin seperti Yesus:
Rela dihina
Rela menderita
Selalu berkurban
Demi keselamatan banyak orang.
Kuingin seperti Yesus:
Yang merelakan
Getzemani
Golgota
Yerusalem
Menjadi saksi bisu atas keberanianNya.

Kuingin seperti Yesus:
Yang berani melupakan jati diriNya
Yang memilih mengikuti perintah BapaNya
Yang rela mati demi kesalamatan dunia

Yesus, semoga karena cinta dan berkatMu,
Aku Kaumampukan untuk meneladani diriMu
Dalam keseharian hidupku, Amin.

Halilulik,15 April 1995

Tataplah Aku

Sebuah tatapan bicara jelas
Sebuah tatapan ada artinya
Tataplah seseorang,
Lalu diam dan renungkan:
Mengapa dia kaupandang?

Yesus menatap Petrus
Penuh cinta
Penuh pengampunan
Dengan sebuah tatapan peringatan
Akan cintaNya saat Ia disangkal.

Walau tatapan itu cuman sesaat,
Namun pengaruhnya begitu dasyat.
Tatapan itu mengubah seorang Petrus
Yang semenit lalu menyangkal Dia,
Kini meratapi ulahnya.

Tatapan itu mengubah Petrus
Menjadi manusia baru
Yang mampu berkata:
Tuhan Engkau tahu aku mencintaiMu.

Tatapan itu membuatnya
Berani berkata ya untuk menerima
Tugas baru yang diberi Tuhan
Menjadi sang gembala,
Menjadi wadas bagi gereja Allah
.

Kata hati Yesus:
Sayang,
Kala engkau disakiti,
Berilah dia yang menyakitimu
Sebuah tatapan cinta dan pengampunan
Dan percayalah bahwa tatapan itu
Bisa mengubah segalanya.

Tatapan kebencian kau beri jangan!
Karena itu akan mengambil bahagiamu.
Belajarlah dariKu untuk memandang
Karena tatapanKu adalah tatapan CINTA.

Melbourne-Australia 6 April 2001

Saturday, June 16, 2007

Gadis Desa Bersahaja

Gagasan hidup kaumiliki
Arti cinta kauhidupi
Dalam hati kaurenung selalu
Indahnya hidup kaucipta
Semuanya kau kandung dan lahirkan.

Dirimu kauberikan
Elok senyummu kautebar bagi
Semua yang kaujumpai sehingga nyaman
Ada di sampingmu.

Beribu kenagan kauukir, namun
Enggan bermegah diri.
Ratusan pengagum menatapmu
Semua mereka kauhargai
Anugerah kasih kauberi dari
Hati tak bernoda.
Semoga tali kasihmu dengan anak-anakmu tak putus
Sehingga benang sutra kehidupan tetap utuh.


Gang Narada 8A
Yogyakarta; 4 April 2007

Diamnya Maria



Maria telah memilih bagian yang terbaik yang tidak akan diambil dari padanya(Luk;10:42b).

Saat kedatanganMu
Kutemui diriMu penuh kegirangan.
Engkau tersenyum menatapi diriku,
Yang duduk di dekat kakiMu
Sambil mendengarkan kata-kata suciMu
Dalam diam penuh penghayatan.
Ajaran bijakMu membuat aku kusuk mendengarkan,
Dan diriMu yang memukau dan penuh wibawa
Membuat aku tak hendak pergi jauh meninggalkan diriMu.

Tak kusangkah!
Ternyata Engkau menyukai aku yang diam
dan tahu mendengarkan.
Aku terharu mendengar kataMu
Bahwa aku telah memilih bagian yang terbaik,
Yang tak akan diambil dariku.

Maria, kataKu benar.
Apa yang telah kaupilih adalah pilihan yang sangat tepat.
Peliharalah selalu sikap hati itu.
Datanglah senantiasa padaKu,
Dengarkan Aku,
Resapkan ajaranKu dalam hidup,
Maka makna setiap ajaranKu akan kaupahami.

Sikap diammu yang tulus
Adalah kualitas dirimu
Yang dapat kaugunakan untuk
mengerti jalan hidupKu dan
melaksanakan petunjuk jalanKu.
Datanglah padaKu, dengarlah Aku
dan percayalah senantiasa padaKu
Maka damai di hati akan kaualami
Karena Aku Tuhan mencintaimu.

Uato-lari, Tim-Tim; 28 April 1998.

Friday, June 15, 2007

Untuk Sebuah Nama


HIDUP-LIFE

Hidup ini indah
Sang Kehidupan telah menenunnya menjadi indah
Ia memberi nafas hidup melalui mereka yang berhati kasih
Wajah ini dihiasi dengan senyum yang menawan cermin keceriaan
Ia memberi suara bertutur kata sopan
Mengajar sikap ramah untuk diteladani
Menjadikan diri ini sahabat sesama, terbuka tangan buat merangkul,
Terbuka telinga untuk mendengarkan, terbuka mata untuk melihat.
Memberi hati tulus untuk mencintai dan dicintai
Gerakan seirama lagu dan musik dijadikan harmonis
dan indah membuat diri ini unik.

Memang indah hidup ini
Terima kasih Tuhan
Engkau menyapaku Hidup
Karena Engkau sendiri adalah Pemilik
Hidup yang kekal.
Terima kasih untuk hidup yang indah ini.

Bratislava-Slovakia, 7 Desember 2002

Menuju ke Hidup Baru

Persembahan buat: Sr. Antonia Verena, SSpS.

Terlintas dalam bayanganku hari ini
Penampilanmu yang anggun
Senyummu yang khas dan memikat
Tatapan matamu yang lugu dan jernih
Kata-katamu yang menyenangkan

Kini kumelangkah di sampingmu
Yang merangkul dan memdampingiku menuju altar suci
Buat berucap janji suci
Sehidup-semati dalam ikatan cinta.

Kukenang kembali
Masa lalu kau dan aku.
Saat itu untuk pertama kali
Kau menyapa, memanggil dan
Menggundang aku
Untuk menjadi partnermu.

Hari ini syukur terucap dari hati
Karena kaumencintaiku
Bahkan mau menjadikan akuBelahan hatimu,
Bunga desamu untuk selamanya.

Kuberserah diri
Padamu mempelaiku
Dan lagu pujian kedentangkan
Sebagai ekspresi bahagia
Karena kini kau dan aku,
KITA ADALAH SATU.

Manila, 4 April 2002.

Bejana Tanah Liat

Tuhan aku tahu Engkau mencintaiku
Diriku yang hina telah Kauangkat menjadi hina
Dengan merendahkan diriMu yang mulia menjadi hina
Dengan memilih untuk menjadikan diri ini putri kesayanganMu.

Kubanyangkan Tuhan
Bahwa seperti tukang periuk
Yang membentuk bejana dari tanah liat,
Demikian pula Engkau Tuhan
Senantiasa membentuk diri ini
Setiap saat dalam tangan kasihMu
Agar menjadi indah dan berguna
Bagi Dikau dan sesama.

Aku bahagai Tuhan
Aku gembira Tuhan
Karena Engkau tidak membiarkan diri ini
Menjadi pecah berkeping-keping.
Tapi justru setiap garis-garis keretakan yang ada
Kau bentuk kembali menjadi baru
Sehingga bejana diri ini tetap indah
Dan bermanfaat.

Syukur bagiMu ya Tuhan
Karena Engkau adalah pemahat sejati.
Peliharalah bejana ini yang adalah milikMu
Perbaharuilah ia menurut sifat-sifat hatiMu
Bentuklah ia dalam tanganMu
Agar keindahannya memancarkan
DiriMu sebagai pemilik semua keindahan.

Halilulik, 23 Maret 1998.



Cinta


CintaMu Ikhlas
CintaMu murni
CintaMu mesrah
CintaMu menghidupkan Tuhan

Oh KHALIK
Sejak aku dikandung Ibu,
Engkau telah Kaupanggil dengan namaku: VITA
Lalu aku Kautitipkan untuk dipelihara kedua orang tuaku
Dalam cintanan mesrah

CintaMu yang telah dan tengah kualami kini
Menyadarhan aku bahwa sesungguhnya:
Aku Kaucipta karena cinta
Dikandung karena cinta
Terlahir karena cinta
Hidup
Karena
CINTA

BagiMu Tuhan Sang Cinta
Kupanjatkan syukur dari nubari terdalam
Bagi Ayah-Bunda penyalur cinta
Terima kasih kuucapkan
Buat saudara-saudari penghidup dan penyemangat cinta
Kuberujar
Mari kita Tinggal dalam CintaNya

CINTA
Mencintaimu
Mencintaiku
Mencintai mereka
Mencintai kita

Uato-Lari;28 April 1998

Cahaya


Setiap hati baru
Dunia dibangunkan dari tidurnya
Oleh mentari bersinar cerah
Seluruh belahan bumi disinariNya
Dan
Tak ada yang terlupakan

Ada saat gelap meliputi semesta
Namun selalu ada seberkah pijar cahaya yang
Muncul dari balik awan tebal.
YAH
Dibalik awan ada matahari
Itulah Tuhan Cahaya Hidup
Dialah terang, harapan dan cinta

Syukur Tuhan
Engkau telah dan selalu menjadi Cahaya Hidupku
Jadikanlah diri ini
Mentari yang tak pudar nyalanya,Amin.

Slovakia,18 Agustus 2002

ARTI SEBUAH NAMA

Yang tercipta oleh Mu
Oleh karena cinta seputih kapas
Vivat Deus Unus Et Trinus
Inilah seruan nurani terdalam, yang
Tengah kulambungkan dan
Akan bergema selama ada nafas

UntukMu kasih dan mereka aku hidup
Namun kupinta agar aku tak Kautinggal sendirian

Biar diri ini menjadi cermin
RupaMu bagi dia yang memandang
Ini aku putri tersanjung
Arahkan aku ikut jalanMu.

Vivat Deus Unus Et Trinus {Latin, Hiduplah Allah dalam hati Kita }
Darabae-Uato-Lari, 7 Desember 1996