Wednesday, July 4, 2007

Ada ku bukan untukmu seorang

Seperti tetesan-tetesan embun pagi
yang menyebar pada helai-helai selimut pepohonan
Ia memancarkan keelokkannya,
Ia pijar-kan binar kemilau kristalnya
yang memukau, menarik mata dan memikat hati.
Seiring dengan berlalunya waktu,
Ia perlahan hanyut tertelan jagat
Namun tidak untuk selamaya Ia pergi.
karena setiap hari baru
Kala bumi terbangun dari mimpinya,
Kembali ia hadir.
Ia datang dan pergi,
Ia pergi dan datang lagi.
Yah! ia datang dan sekali lagi pergi,
Tapi bukan untuk selamanya ia pergi
karena tak’kan bosanlah ia
Untuk datang lagi,
Hanya untukmu.
Saat ia datang,
Menolaknya jagan!
karena Ia pemberian yang berharga.
Bersama dia, jelajahilah hayat ini
namun dia jangan kau kurung
dalam sangkar jiwamu
karena ia ada bukan untukmu saja.
Saat ia pergi,
Melupakan dia, jangan!
karena ia pernah menjadi bagian dari dirimu.
Bersedih, jangan pula!.
Naikkan sanjungan hati
untuk apa yang telah dilalui bersama,
dan relakan dia pergi
Karena dia dan kau
Sama –sama ada
Untuk insan lainnya.


Gejayan-Narada.
Yogyakarta, 28 Juni 2007
Hari Persahabatan Sedunia.